Saturday, May 21, 2011

Malam #1

Malam..

Kau hanya sebatas gelap. Selamanya hanya gelap. Gelap dan gelap. Sekalipun rembulan menemani mu malam ini, bintang pun turut meramaikan mu. Siapa sangka semua hanya sebatas gelap semata??

Tak ada gunanya!


Malam..

Sungguh kau terlalu ramah dan berbaik hati. Usahamu memberikan keramaian cahaya pada mata ku. Tapi bagaimana bisa itu mampu menyilaukan kedua retina mata ku???


Malam..

Kasihan kau. Semua orang mengkhianati mu. Orang-orang menakuti mu, padahal kau hanya sebatas gelap.

"ayo masuk, sdh hampir gelap.."


Semua orang mencemooh.

"apa yang kau lakukan malam-malam begini?"


Semua orang terlalu munafik memuja mu

"baru jam 7 kok"


Semua orang senang dengan gelap mu

"ayo ke kamar"


Semua orang senang keributan.

"konser tadi heboh yahhh, pake lempar2 batu segala. Kenapa gak skalian bakar rumah aja"


Tahukah kau malam.

Bisa saja aku mencakar mu, merobek-robek langit dan menggigiti bulan terang mu itu. Semua orang menganggap ku bodoh. Merasakan gelapmu yg menggemaskan untuk ku injak..

Ingin ku memaki mu. Tapi sayang, kau tak ada. Hanya sebatas angan.


Bola yang bisa ku tendang ke angin pun bisa melawan. Apa lagi bening air yang bisa kau gelapkan pula, malam.

Semua orang mencari. Melihat.

Tapi kau tidak. Tetap pada gelap mu..


Malam, izinkan aku bersanding di pangkuan mu. Menatap sendu, risau, dan resah mu. Biarkan air mata mu sampai membasahi tanah ini. Tak akan ada yang peduli.

Kau tetap pelita mata ku..

Friday, May 6, 2011

Bak Cerita Lama

Aku selalu berkata. “malam, inilah kesempurnaan mu. Gelap adalah lintas kehidupan mu. Lemahlah kau karena cahaya”.

Dingin udara di mala mini membawa ku larut ingin mendekap mu. Jauh dalam hati ku. Terbayangkan kisah nyata yang tlah kau rangkai dalam memori kenangan ku. Membuat ku semakin sempit untuk bergerak tanpa arah dan tujuan.

Entah apa yang sedang kau lakukan di sana. Tertidurkah? Berbcarakah? Melamunkah? Entahlah! Kali ini kau membuat ku enyah kembali. Hingga aku seperti terbius oleh lintang jalin asmara ini.

Terlalu lama aku tertidur pulas di atas kasur empuk yag tak diinginkan oleh semua orang. Terlalu lama aku terjerat dalam ruang hampa yang tak berisikan oksigen alami. Terlalau lama juga aku tak berbicara banyak kepada alam. tapi kini aku seperti boneka pinokio yang kau hadirkan kembali. Seperti sihir yang membanunkan ku hingga dapat bergerak lagi.

Cerita lama, bahkan seperti cerita misteri. Tapi kehadiran mu yang walaupun tak setiap hari ku lihat membuatku selalu terbangun dengan keabadian.